cara dapat uang klik iklan di bawah ini

..........DAFTAR LIS MUSIC..........

Awas Depresi Karena Terlalu Sering Lihat Gambar Porno!

Jumat, 11 November 2011

img
Dok. Thinkstock
Jakarta - Anda memiliki pasangan yang suka melihat gambar atau menonton film porno? Waspadalah karena menurut sebuah penelitian, hal itu dapat membuatnya jadi mudah terkena depresi.

Seperti dikutip dari Pscyhology Today, penelitian itu dilakukan oleh Kevin B. Skinner, Ph.D, seorang terapis pernikahan dan keluarga. Pria yang menulis 'Treating Pornography Addiction: The Essential Tools for Recovery' sudah 15 tahun membantu ratusan orang yang kecanduan pornografi.

Dari risetnya, ada 450 responden yang ditelitinya selama enam bulan. Pertanyaan penelitian Dr. Skinner adalah: adakah hubungannya antara frekuensi melihat pornografi dengan depresi?

Setelah diteliti ditemukan, hampir 30% responden melaporkan mereka melihat gambar atau menonton film porno setidaknya 3-5 kali seminggu. Lebih dari 25% responden mengindikasikan mereka melakukan kegiatan itu setiap hari.

Dr. Skinner kemudian mengukur tingkat depresi dua kelompok responden itu. Skor depresi kelompok tersebut adalah 6,5. Ia kemudian mencoba melihat lagi perbedaan tingkat depresi antara individu yang melihat pornografi setiap hari dengan yang 3-5 kali seminggu.

Setelah ia lihat, hasilnya mengejutkannya. Individu yang melihat pornografi setiap hari masuk dalam skor penderita depresi (skornya lebih dari 21). Sementara yang melihat pornografi 3-5 kali seminggu, meski skornya berbeda sedikit (15), tidak dikategorikan depresi.

Dr. Skinner menyimpulkan orang yang mengonsumsi gambar atau film porno setiap hari, tidak hanya sekadar berhadapan dengan masalah kecanduan pornografi. Mereka juga akan mengalami depresi.

Pada pria, kecanduan pornografi tidak hanya bisa membuat mereka depresi. Dalam penelitian yang dimuat dalam jurnal berjudul 'Porn-Induced Sexual Dysfunction is a Growing Problem' itu menjelaskan, kehilangan libido pada pria kini bisa terjadi 30 tahun lebih awal. Hal ini disebabkan adanya stimulasi berlebihan pada dopamin yang terjadi secara sering dan terus menerus.

Dopamin merupakan hormon yang mengaktifkan reaksi tubuh pada kenikmatan seksual dan rangsangan seksual. Ketika hormon tersebut terstimulasi secara berlebihan, akan menimbulkan kondisi yang dinamakan 'paradoxial effect' atau 'dopamin spike' yaitu keadaan dimana otak kehilangan kemampuan untuk merespon sinyal-sinyal dari hormon dopamin. Artinya, pria yang kecanduan pornografi cenderung mengharapkan pengalaman seks yang lebih ekstrim untuk membuatnya terangsang.

Kondisi yang lebih memprihatinkan lagi, pada beberapa pecandu, respon terhadap dopamin bisa turun sangat drastis yang menyebabkan mereka tidak bisa ereksi tanpa 'dipancing' konten porno di internet.

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 

Labels

Labels